Thursday, March 5, 2015

PENTINGNYA E-LEARNING DAN TRAINING E-LEARNING

Pentingnya E-Learning

Posted by Diposkan oleh imam septian nugraha On 19.47

Dunia pendidikan dan pelatiha telah dan sedang mengalami perubahan besar kabutuhan akan pelatihan untuk meningkatkan sdm di Indonesia menjadi semakin penting dan mendesak tuntutan dari pihak manajemen dan pesrta pelatihan semakin besar. Sementara dana yang disediakan untuk pelatihan semakin kecil 

Elarning menyediakan landasan kuat untuk menjawab semua tantangan tersebut elearning dikenal oleh siapa saja didunia pendidikan dan pelatihan perusahaan dan organisasi pendidikan berlomba-lomba untuk menerapkan elaernning diorganisasi mereka dan meraih kelebihan yang ditawarkan

Pendaluan
Menjamurnya pengguna internet benar-benar mengubah kehidupan kita semua. Tempat dan jarak yang dulu memisahkan sekarang makin tidak terasa dampaknya kita mudah berhubungan dengan orang-orang dinegara lain, yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, melalui media e-mail, chat room, webcam dan sebagainya.

Pengguna internet sendiri selalu meningkat sehingga dikota-kota besar, internet sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari.kita dapat melihat banyak warnet yang tumbuh disetiap kota. Hal tersebut menyebabkan banyaknya pengguna internet yang meningkat pesat sampai 100% setiap tahun.

Didunia pendidikan dan pelatihan, siapa yang tidak mengenal kata e-learning, online learning, web-based training, dan lain sebagainya. Elarning makin banyak digunakan, baik didunia bisnis maupun akademik. Perusahaan dan organisasi pendidikan berlomba-lomba menerapkan elaerning dengan memberikan janji-janji penghematan biaya, penghematan waktu dan sebagainya.

a. Apa itu E-learning
Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

• Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran. 

• Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.


• Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). 

• Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.

b. Media
Elearning umumnya selalu diidentifikasi dengan penggunaan internet untuk menyampaikan pelatihan. Namun, saat ini media penyampaiN ELARNING SANGAT BERagam.
Penyampaian pelajaran lewat internet dilakukan oleh perusahaan-perudsahaan elarning dan universitas online seperti universitas global 21 atau university 24/
c. Keuntungan
Mengapa eelearning dapat diterima dan diadopsi dengan cepat ? tentusaja, kemajuan eelearn dimotifasi oleh kelebihan dan keuntungannya.
- Biaya
Kelebihan pertama elarn adalah ia mampu mengurangi biaya pelatihan.
- Flekswibilitas waktu administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa karyawan yang ingin dilatih hal ini karena untuk mengikuti pelatihan dikelas, seseorang karyawan harus m3eninggalkan pekerjaannya satu atau 2 hari.
- Fleksibilitas tempat
Apabila tempat pendidikan anda aktiv menyelenggarakan acara pelatiha, akan sulit meencari ruang kelas yang memadai dan dapat menampung sekitar 10 sampai 20 pelajar serta menyediakan alat2 pembelajaran lain.
- Flesibilitas kecepatan pembelaajaran
Pelajar memiliki gaya belajar berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila didalam suatunkelas ada siswa yang menerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang pelajaran untuk memahaminya.

d. Keterbatasan.
Walaupun elarning menawarkaan banyak keuntungan bagi organisasi, praktik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus diwaspadai oleh pengelola pelatihan sebelum memutuskan menggunakan elearing
- Budaya
Beberapa orng merasa tidak nyaman mengikuti peltihan lwt kmputer. Pngguna elearing menuntut budaya self learning, dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar sebaliknya, pada sebagian besar budaya pelatihan diindonesia, memotifasi beljr lbh bnyak tergantung pada pengajar.
- Tehnologi
Krn teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan tenologi tsb tdk sejlan dngn yang sudah ada dan terjadi konflik tehnologi energy shg elarning tdk berjalan baik.
- Infastruktur
Internet belumn menjangkau semua kota diindonesia.
- materi
walaupun elearning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui elearning contohnya pelatihan fisik seperti olah raga dan instrument music

0 comments:

Post a Comment